PENGERTIAN, STRUKTUR, POLA, DAN MACAM KALIMAT
PENGERTIAN KALIMATKalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :
- Pergi!
- Bang Ilham dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Simpsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.
Lihat Selengkapnya
STRUKTUR KALIMAT
Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.
Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
1. Ciri-Ciri Subjek- Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1. Juanda memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan
memelihara adalah )
Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja
¨ Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : Anak itu mengambil bukuku
S P
2 Ciri-Ciri Predikat
¨ Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
3 Ciri-Ciri Objek
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek
yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan
unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang
disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4 Ciri-Ciri Pelengkap
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap
tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan
pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat
pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨ Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
· Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
5 Ciri-Ciri Keterangan
Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya . perhatikan contoh berikut:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.
S P O K
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
POLA KALIMAT
Pola Kalimat Bahasa
Indonesia merupakan susunan kata dalam bahasa baik bentuk lisan ataupun
tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jadi pola bisa diartikan
dengan susunanataupun bentuk.
Kalimat adalah gabungan antara dua kata
ataupun lebih yang mempunyai pengertian untuk mengungkapkan
sesuatu.
Kalimat merupakan satuan dasar wacana, artinya wacana hanya akan
terbentuk jika ada dua
kalimat atau lebih yang letaknya berurutan
berdasarkan kaidah kewacanaan. Adapun ciri-ciri kalimat yaitu
sebagai
berikut:
- Berwujud dalam bentuk lisan dan tulisan
- Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
- Predikat transitif disertai objek, sedangkan predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
- Mengandung pikiran yang utuh.
- Menggunakan urutan logis dan setiap kata mengandung fungsi (subjek, predikat, objek dan keterangan) dan disusun menurut fungsinya.
- Mengandung makna, ide, ataupun pesan yang jelas.
- Dia cantik
S P - Anak itu makan kue
S P O
- Subjek/pokok kalimat adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat.
- Predikat dapat berupa benda, kata kerja, ataupun kata sifat akan tetapi prediket dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
- Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek berfungsi membentuk kalimat dasar dan menperjelas makna kalimat.
- Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dalam sebuah kalimat, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
- Keterangan berfungsi melengkapi dan menjelaskan informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan mempunyai fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya.
MACAM-MACAM KALIMAT BERDASARKAN POLA
Kalimat berdasarkan polanya terbagi berdasarkan berikut:
Kalimat Majemuk Setara
Dalam kalimat majemuk setara kedudukan
pola-pola kalimat sama tinggi, tidak ada pola kalimat yang menduduki satu
fungsi dari kalimat yang lain.
Macam-macam kalimat majemuk setara:
1.
Setara menggabungkan
Penggabungan itu dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal
dengan diantarai kesenyapan antara atau dirangkaikan dengan kata tugas sperti:
dan, lagi, sesudah itu, karena itu
-
Ahim membaca Alquran dan Imron menghafal hadis.
-
Syifa telah mempelajari secara mendalam ilmu
ekonomi dan perbankan syariah, setelah
itu ia mendirikan bank sendiri.
2.
Setara memilih
Kata tugas yang dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah atau.
-
Kautinggal saja di sini atau pergi merantau
mencari ilmu.
-
Lakuka sesuatu atau engkau akan menyesal
selamanya.
3.
Setara mempertentangkan
Kata tugas yang dipakai dalam hubungan ini adalah: tetapi, melainkan,
hanya.
-
Sudah sepantasnya Edi Purnomo menikah,
tetapi sampai hari ini ia acuh tak acuh
saja jika ditanya.
-
Bukan harta berlimpah yang ia inginkan,
melainkan ketenangan hidup dalam keberkahan iman dan harta yang halal.
-
Ia tahu hal itu dosa, hanya setan laknatullah
telah menguasai dirinya.
Kalimat
Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat
yang hubungan pola-polanya tidak
sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi lebih tinggi dari pola lain. Bagian
yang lebih tinggi disebut induk kalimat,
bagian yang lebih rendah disebut anak
kalimat.
Sesuai dengan fungsinya anak kalimat
dapat dibagi atas:
1.
Anak kalimat yang menduduki fungsi inti (subjek
atau predikat)
Contoh:
Yang harus menyelesaikan pekerjaan
itu telah meninggal dunia sehari yang lalu.
Yag harus menyelesaikan pekerjaan itu adalah anak kalimat yang menduduki
fungsi sebagai subjek.
2.
Anak kalimat yang menduduki fungsi tambahan
a.
Sebagai pelengkap
Contoh:
·
Ia tidak mengetahui bahwa kami telah pergi
meninggalkan Kampung Banda Gadang selama-lamanya.
·
PT Yura
Islami Internasional telah menganugerahkan sepuluh ribu rumah kepada para fakir
miskin yang telah terbukti dan teruji menjalani hidup dalam kejujuran dan
keimanan.
b.
Sebagai keterangan
·
Ibrahim telah merubuhkan seluruh patung yang
telah dijadikan sembahan oleh kaumnya.
·
Rasulullah Muhammad SAW tak pernah berhenti
meminta kepada Allah agar umatnya diselamatkan dari berbagai fitnah yang
membinasakan iman mereka.
·
Muhammad lebih memilih dakwah ketika ia ditawari
dengan harta, kekuasaan, dan wanita.
Kadang perluasan kalimat terjadi sedemikian rupa sehingga
rangkaian hubungan itu sangat kompleks. Ada pola kalimat dalam satuan yang kompleks
itu yang menduduki fungsi lebih rendah dari anak kalimat. Bagian ini
disebut cucu kalimat.
Contoh:
Sepanjang jalan itu telah ditanam pepohonan yang
rindang yang dapat memberi keteduhan
pada orang-orang desa yang setiap hari berjalan kaki pulang pergi ke kota.
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran dapat terdiri
atas: a) satu induk kalimat dan dua anak
kalimat atau b)dua induk kalimat dan
satu anak kalimat.
Contoh:
a)
Kami telah menyelenggarakan sebuah tablik akbar yang dihadiri oleh masyarakat
Pematang Pudu serta dihadiri pula oleh para pejabat kecamatan dan kelurahan.
b)
Pak Yudi mengajarkan cara menulis puisi yang
benar dan Pak Salman mengajarkan teknik
berpidato yang memikat agar siswa SMA IT
Mutiara mempunyai bekal yang memadai dalam hal keterampilan berbahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar