Selasa, 22 Oktober 2013

MATERI KULIAH PENGERTIAN, STRUKTUR, POLA, DAN MACAM KALIMAT

PENGERTIAN, STRUKTUR, POLA, DAN MACAM KALIMAT

PENGERTIAN KALIMAT
    Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :
- Pergi!
- Bang Ilham dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Simpsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.
Lihat Selengkapnya


STRUKTUR KALIMAT
    Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.
Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
1. Ciri-Ciri Subjek
  • Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
    Contoh :
    1. Juanda memelihara binatang langka
    Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan
    memelihara adalah )

    Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban

    2.
    Meja itu dibeli oleh paman.
    Apa dibeli ? = jawab Meja
¨ Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : Anak itu mengambil bukuku

S P

2 Ciri-Ciri Predikat

¨ Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

3 Ciri-Ciri Objek

Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4 Ciri-Ciri Pelengkap

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨ Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
· Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
b. Budi membaca buku.
Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat
menempati Subyek)

5 Ciri-Ciri Keterangan

Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya . perhatikan contoh berikut:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.
S P O K
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
 POLA KALIMAT
    Pola Kalimat Bahasa Indonesia merupakan susunan kata dalam bahasa baik bentuk lisan ataupun
tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jadi pola bisa diartikan dengan susunanataupun bentuk.
Kalimat adalah gabungan antara dua kata ataupun lebih yang mempunyai pengertian untuk mengungkapkan
sesuatu. Kalimat merupakan satuan dasar wacana, artinya wacana hanya akan terbentuk jika ada dua
kalimat atau lebih yang letaknya berurutan berdasarkan kaidah kewacanaan. Adapun ciri-ciri kalimat yaitu
sebagai berikut:
  1. Berwujud dalam bentuk lisan dan tulisan
  2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
  3. Predikat transitif disertai objek, sedangkan predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
  4. Mengandung pikiran yang utuh.
  5. Menggunakan urutan logis dan setiap kata mengandung fungsi (subjek, predikat, objek dan keterangan) dan disusun menurut fungsinya.
  6. Mengandung makna, ide, ataupun pesan yang jelas.
Dilihat dari segi bentuk pola kalimat bahasa Indonesia dapat dirumuskan sebagai kontruksi sintaksis terbesar yang terdiri atas dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara kata dan kata atau kelompok berbeda-beda. Antara kalimat dan kata terdapat satuan sintaksis, yaitu “klausa” dan “frasa”. Klausa merupakan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas predikat dan objek. Sedangkan frasa adalah sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur prediksi. Dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas unsur predikat atau subjek, baik menyertakan objek, pelengkap, keterangan, maupun tidak, misalnya:
  •  Dia cantik
       S       P
  • Anak itu makan kue
          S               P         O
Dan yang tak kalah penting dalam pola kalimat bahasa indonesia adalah unsur kalimat karena merupakan kerangka dari sebuah kalimat. Adapun unsur-unsur dalam kalimat adalah:
  1. Subjek/pokok kalimat adalah unsur utama dalam sebuah kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat.
  2. Predikat dapat berupa benda, kata kerja, ataupun kata sifat akan tetapi prediket dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
  3. Objek biasanya berupa nomina atau frasa nomina. Objek berfungsi membentuk kalimat dasar dan menperjelas makna kalimat.
  4. Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi dalam sebuah kalimat, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
  5. Keterangan berfungsi melengkapi dan menjelaskan informasi pesan-pesan kalimat. Keterangan mempunyai fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya.
Mungkin hanya sekian saja pembahasan dari kami mengenai pola kalimat bahasa indonesia da jangan lupa baca artikel bahasa indonesia lainnya dari kami semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semuanya.

MACAM-MACAM KALIMAT BERDASARKAN POLA 
    Kalimat berdasarkan polanya terbagi berdasarkan berikut:

Kalimat  Majemuk Setara
Dalam kalimat majemuk setara kedudukan pola-pola kalimat sama tinggi, tidak ada pola kalimat yang menduduki satu fungsi dari kalimat yang lain.
 Macam-macam kalimat majemuk setara:
1.       Setara menggabungkan
Penggabungan itu dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal dengan diantarai  kesenyapan antara  atau dirangkaikan dengan kata tugas sperti: dan, lagi, sesudah itu, karena itu
-          Ahim membaca Alquran dan Imron menghafal hadis.
-          Syifa telah mempelajari secara mendalam ilmu ekonomi dan perbankan syariah,  setelah itu ia mendirikan bank  sendiri.
2.       Setara memilih
Kata tugas yang dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah  atau.
-          Kautinggal saja di sini atau pergi merantau mencari ilmu.
-          Lakuka sesuatu atau engkau akan menyesal selamanya.
3.       Setara mempertentangkan
Kata tugas yang dipakai dalam hubungan ini adalah: tetapi, melainkan, hanya.
-          Sudah sepantasnya Edi Purnomo menikah, tetapi  sampai hari ini ia acuh tak acuh saja jika ditanya.
-          Bukan harta berlimpah yang ia inginkan, melainkan ketenangan hidup dalam keberkahan iman dan harta yang halal.
-          Ia tahu hal itu dosa, hanya setan laknatullah telah menguasai dirinya. 
         
             Kalimat  Majemuk  Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan pola-polanya  tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi lebih tinggi dari pola lain. Bagian yang lebih tinggi disebut  induk kalimat, bagian yang lebih rendah disebut  anak kalimat.
Sesuai dengan fungsinya anak kalimat dapat  dibagi atas:
1.       Anak kalimat yang menduduki fungsi inti (subjek atau predikat)
Contoh:
Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu telah meninggal dunia sehari yang lalu.
Yag harus menyelesaikan pekerjaan itu adalah anak kalimat yang menduduki fungsi sebagai subjek.
2.       Anak kalimat yang menduduki fungsi tambahan
a.       Sebagai pelengkap
Contoh:
·         Ia tidak mengetahui bahwa kami telah pergi meninggalkan Kampung Banda Gadang selama-lamanya.
·         PT  Yura Islami Internasional telah menganugerahkan sepuluh ribu rumah kepada para fakir miskin yang telah terbukti dan teruji menjalani hidup dalam kejujuran dan keimanan.
b.      Sebagai keterangan
·         Ibrahim telah merubuhkan seluruh patung yang telah dijadikan sembahan oleh kaumnya.
·         Rasulullah Muhammad SAW tak pernah berhenti meminta kepada Allah agar umatnya diselamatkan dari berbagai fitnah yang membinasakan iman mereka.
·         Muhammad lebih memilih dakwah ketika ia ditawari dengan harta, kekuasaan, dan wanita.
Kadang perluasan kalimat terjadi sedemikian rupa sehingga rangkaian hubungan itu sangat kompleks.  Ada pola kalimat dalam satuan yang kompleks itu yang menduduki fungsi lebih rendah dari anak kalimat. Bagian ini disebut  cucu kalimat.
Contoh:
Sepanjang jalan itu telah ditanam pepohonan yang rindang  yang dapat memberi keteduhan pada orang-orang desa yang setiap hari berjalan kaki pulang pergi ke kota.
 
      Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran dapat terdiri atas:  a) satu induk kalimat dan dua anak kalimat atau  b)dua induk kalimat dan satu anak kalimat.
Contoh:
a)      Kami telah menyelenggarakan sebuah  tablik akbar yang dihadiri oleh masyarakat Pematang Pudu serta dihadiri pula oleh para pejabat kecamatan dan kelurahan.
b)      Pak Yudi mengajarkan cara menulis puisi yang benar dan Pak  Salman mengajarkan teknik berpidato yang memikat  agar siswa SMA IT Mutiara mempunyai bekal yang memadai dalam hal keterampilan berbahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar